Ini Alasan Elon Musk Sebut Dolar AS adalah Scam — Blockchain Media Indonesia

Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk membagikan pendapat di media sosial bahwa mata uang fiat seperti dolar AS adalah scam atau penipuan. Apa alasannya?

Pernyataan provokatif Musk tak pelak, telah memicu kembali debat tentang sistem moneter tradisional.

Media finansial Forbes mengutip argumen Musk yang mendukung apa yang banyak dikemukakan oleh komunitas bitcoin selama bertahun-tahun: bahwa sistem moneter tradisional memiliki cacat mendasar.

Istilah “mata uang fiat” merujuk pada uang seperti dolar AS, euro, atau yen, yang tidak didukung oleh aset fisik seperti emas, melainkan bergantung pada kepercayaan dan otoritas pemerintah.

Dengan komentar singkat Musk, percakapan yang sudah ada tentang peran potensial bitcoin dalam menantang sistem keuangan tradisional mendapat perhatian yang lebih besar lagi.

Bagi pendukung bitcoin, cuitan Musk terdengar seperti sebuah pengakuan tentang keunggulan mata uang digital ini dibandingkan dengan mata uang fiat seperti dolar AS, yang disebut scam.

“Desentralisasi dan ketahanan terhadap inflasi membuatnya menjadi alternatif yang menggoda, beberapa berpendapat. Berbeda dengan mata uang fiat yang tunduk pada kebijakan pemerintah dan bank sentral, bitcoin diatur oleh kode dan konsensus jaringannya,” demikian diterangkan media finansial dalam artikel baru-baru ini.

Komentar Musk, meskipun singkat, seperti bahan bakar pada diskusi kontroversial yang sudah ada tentang peran bitcoin dalam keuangan global. Transisi dari dunia analog ke dunia digital semakin cepat, namun sistem global tidak segera mengikuti.

Di hari-hari mendatang, Musk mungkin akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang pandangan ini atau melanjutkan kebiasaannya dalam membuat posting yang misterius namun menarik perhatian.

“Bagaimanapun juga, pembicaraan tentang masa depan uang, dan ketegangan antara model keuangan lama dan baru, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda,” timpal Forbes.

Pada tahun 2021, Musk mengumumkan bahwa Tesla akan berhenti menerima pembayaran dengan bitcoin, dengan alasan masalah lingkungan seputar penambangan bitcoin.

Namun sekarang, Bloomberg melaporkan bahwa lebih dari 50 persen penambangan bitcoin mengandalkan energi terbarukan.

Tonggak sejarah yang signifikan ini bisa membuka kembali peluang bagi Tesla untuk melanjutkan transaksi dengan bitcoin, memberikan dukungan yang kuat untuk aset ini, serta menandakan penerimaan institusional yang lebih luas terhadap bitcoin.

Namun, tantangan seperti familiaritas dan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan bitcoin untuk pembelian besar masih ada.

Jika Tesla melanjutkan pembayaran dengan bitcoin, hal ini bisa berdampak pada permintaan dan harga bitcoin, lebih memantapkan peran bitcoin sebagai metode pembayaran yang dapat diterima.

Aktivitas media sosial Elon Musk bersamaan dengan kenaikan signifikan harga bitcoin yang melonjak dari sekitar US$27.000 menjadi lebih dari US$28.000, tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Meskipun pengaruh Musk terhadap pasar kripto sudah tercatat dengan baik, kenaikan harga ini mungkin merupakan hasil dari berbagai faktor termasuk potensi penawaran ETF dari BlackRock dan Fidelity, serta mungkin pasar berjangka yang kuat. [ab]

Vladimir Putin Sebut Dolar AS Biang Keladi Keruntuhan Sistem Keuangan Global — Blockchain Media Indonesia

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan keyakinannya bahwa dolar Amerika Serikat (AS) adalah adalah biang keladi keruntuhan sistem keuangan global.

News Bitcoin melansir pernyataan Putin dalam sebuah pidato penting pada pertemuan ulang tahun ke-20 Kelompok Diskusi Valdai, yang menyoroti tren penting: berkurangnya bagian ekonomi Amerika dalam Produk Domestik Bruto (PDB) global.

Menurut Putin, secara statistik jelas terlihat dan berkontribusi pada pelemahan status dolar AS sebagai mata uang cadangan global dominan.

“Pada akhirnya, mata uang adalah derivatif dari kekuatan ekonomi negara yang menerbitkan mata uang tersebut. Andil ekonomi Amerika dalam PDB dunia sedang menurun,” tutur pemimpin negeri Beruang Merah.

Pernyataan Putin memberikan wawasan tentang dinamika yang berubah dalam lanskap keuangan internasional, memunculkan pertanyaan tentang masa depan mata uang cadangan dunia.

Putin memulai dengan menegaskan bahwa sistem tradisional Bretton Woods, yang didasarkan pada dolar AS, semakin usang.

Sentimen ini bukan hanya milik Putin, karena para ahli Barat juga memiliki kekhawatiran serupa tentang keberlanjutan sistem yang ada.

Inti dari argumen Putin adalah bahwa kekuatan suatu mata uang terkait secara intrinsik dengan kekuatan ekonomi negara yang mengeluarkannya.

Sebagai perbandingan, Putin menekankan pengaruh yang semakin besar dari negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dalam hal paritas daya beli, terutama setelah perluasan keanggotaan BRICS baru-baru ini untuk mencakup Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Perluasan ini mencerminkan komitmen BRICS untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan, mengisyaratkan potensi pergeseran dari ketergantungan pada dolar AS.

“Untuk BRICS, sekarang kita perlu tidak menciptakan mata uang tunggal, tetapi kita perlu mendirikan sistem penyelesaian, menciptakan logistik keuangan untuk memastikan pembayaran antara negara-negara kita, beralih ke pembayaran dalam mata uang nasional,” imbuh Putin.

Meskipun Putin mengakui kemungkinan teoretis dari mata uang tunggal BRICS, ia menekankan bahwa mencapai paritas ekonomi yang diperlukan di antara negara-negara anggota akan menjadi usaha jangka panjang.

Pernyataan Putin menggarisbawahi perubahan arus dalam sistem keuangan global, dengan negara-negara BRICS semakin menegaskan diri mereka di panggung internasional.

Konsep dunia dengan banyak mata uang, dengan alternatif untuk dolar AS, semakin mendapatkan dukungan.

Meskipun kepunahan dolar sebagai mata uang cadangan utama masih bersifat spekulatif, kata-kata Putin merupakan pengingat tegas tentang dinamika yang berkembang dalam lanskap keuangan global dan pengaruh yang semakin besar dari ekonomi-ekonomi yang sedang berkembang.

Saat blok BRICS terus berkembang dan memperkuat ikatan keuangannya, blok ini siap memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk masa depan keuangan internasional. [ab]

Analis Sebut Penguatan Bitcoin Berikutnya Sangat Masif — Blockchain Media Indonesia

Kepala riset Galaxy Digital, Alex Thorn membeberkan bahwa pasar Bitcoin tengah bersiap untuk penguatan masif berikutnya.

NewsBTC mengutip analisis Thorn, merujuk para pembuat pasar opsi dan posisi mereka saat ini dalam Bitcoin.

Untuk menjelaskannya dengan sederhana, ini berarti bahwa seiring harga Bitcoin naik, para pembuat pasar harus membeli lebih banyak cryptocurrency untuk mempertahankan posisi mereka.

Tindakan ini memiliki potensi untuk secara signifikan memperkuat pergerakan harga ke atas dalam jangka pendek.

Implikasinya sangat besar. Ketika harga spot Bitcoin naik, para pembuat pasar mungkin berada dalam posisi di mana mereka harus membeli sejumlah besar BTC, yang pada gilirannya memicu kenaikan harga.

“Ini adalah pengaturan yang sangat baik untuk para optimis karena jika harga spot naik sedikit, penutupan gamma pendek dapat membuatnya melesat lebih tinggi dengan cepat,” terang Thorn.

Dia juga menyoroti bahwa dealer memiliki gamma panjang dalam kisaran US$26.750 hingga US$28.250, yang berarti bahwa ketika harga spot Bitcoin turun, mereka harus membeli kembali spot untuk menjaga posisi delta mereka tetap netral.

Oleh karena itu, bahkan penurunan harga Bitcoin yang kecil pun mungkin mengalami resistensi ketika dealer opsi melakukan pembelian yang diperlukan untuk menyesuaikan posisi mereka.

Apa yang mungkin lebih menarik bagi komunitas kripto adalah katalis potensial yang bisa menggerakkan harga spot Bitcoin.

Thorn menunjuk pada antisipasi yang semakin meningkat seputar persetujuan Bitcoin ETF.

Tokoh-tokoh terkenal dan lembaga, termasuk Cathie Wood, JP Morgan, dan analis dari Bloomberg Intelligence, telah menyatakan sentimen positif tentang peluang persetujuan.

Menurut Eric Balchunas dan James Seyffart dari Bloomberg, peluang persetujuan Bitcoin ETF spot diperkirakan sebesar 75 persen pada akhir tahun ini dan mencapai 95 persen pada akhir 2024.

Thorn juga mencatat bahwa penguatan masif dalam harga Bitcoin, terutama di atas US$31.000, mungkin bisa diatribusikan kepada respons pasar terhadap kabar hoax tentang persetujuan ETF, menegaskan pengaruh persetujuan semacam itu pada sentimen pasar.

Harga BTC Catat Rekor Tahunan

Melansir dari Cryptopotato, harga Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor tahunan di atas US$34,000 pada hari Senin.

Rekor BTC tersebut disokong optimisme berkelanjutan bahwa persetujuan Bitcoin ETF spot mungkin akan segera datang bagi investor AS.

Saat ini, kenaikan aset tersebut telah memicu likuidasi sebesar US$327 juta di seluruh pasar kripto dalam 24 jam terakhir.

Menurut TradingView, Bitcoin diperdagangkan seharga US$31.629 pada hari Senin, sebelum melesat ke US$34.140.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$33.219, yang masih lebih tinggi dari rekor tahunan aset ini sebelumnya pada minggu ini sebesar US$31.400 pada tanggal 13 Juli.

Menurut CoinGlass, lebih dari 81.000 pedagang kripto telah dilikuidasi dalam sehari terakhir. Likuidasi terbesar tunggal terjadi di Binance untuk perdagangan BTC / USDT sebesar US$9,98 juta. [ab]

Robert Kiyosaki Sebut Pendiri FTX Penipu Ulung — Blockchain Media Indonesia

Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, investor keturunan Jepang-Amerika Robert Kiyosaki, yang dikenal karena bukunya “Rich Dad Poor Dad,” membagikan sebuah posting X yang mengkritik pendiri FTX yang terkenal buruk, Sam Bankman-Fried.

Kiyosaki mengungkap serangkaian tuduhan terhadap Bankman-Fried dan juga mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen, dikutip dari Coinedition.

Robert Kiyosaki: Pendiri FTX Merupakan Penipu Handal

Pada Sabtu (28/10/2023), Kiyosaki menggunakan Twitter untuk memposting komentar kritis yang mengutuk kondisi ekonomi dan keuangan Amerika Serikat yang saat ini terus merosot.

Ia dengan tegas mengkritik pernyataan terbaru dari Ketua The Fed dan Jerome Powell, mengklaim bahwa mereka telah mengelabui dunia.

Saat merenungkan tindakan Powell dan Yellen, Kiyosaki mengajukan pertanyaan besar,

“Tidak tahukah jika SBF akan mengelabui hakim dan juri seperti yang dilakukan oleh Ketua The Fed dan Menteri Keuangan AS yang sedang mengelabui dunia?” ujarnya.

Selain itu, Robert Kiyosaki mengklaim bahwa pendiri FTX telah mengelabui para investor terkenal, termasuk Kevin O’Leary yang dikenal lewat acara Shark Tank dengan julukan Mr. Wonderful, dan Jim Kramer, pembawa acara Mad Money di CNBC.

Pada hari Kamis (26/10/2023), Menteri Keuangan Amerika Serikat mengomentari bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen dalam kuartal ketiga tahun 2023 adalah angka yang kuat.

Hal ini diyakini akan mencapai puncak yang lebih tinggi di masa depan. Ia menambahkan, “Apa yang kita miliki tampak seperti pendaratan yang lembut,” ujar Janet Yellen, Menteri Keuangan AS.

Walaupun demikian, Robert Kiyosaki memiliki pendapat yang berbeda dan terus memperingatkan akan krisis ekonomi jika pemerintah AS salah dalam membuat kebijakan.

Powell telah berkali-kali memberikan petunjuk bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga.

Kemudian, hal ini diperkuat dengan klaim bahwa kenaikan imbal hasil mengurangi kebutuhan untuk menaikkan suku bunga The Fed. Namun, berbagai laporan yang ada menunjukkan bahwa kenaikan imbal hasil justru menunjukkan tren naiknya suku bunga.

Menurut laporan, sejak Mei 2022, The Fed AS telah menerapkan kenaikan suku bunga, yang mengakibatkan lonjakan dari 0,25-0,50 persen menjadi 5,25-5,50 persen.

Robert Kiyosaki, yang sebelumnya pernah memperingatkan tentang krisis keuangan yang akan datang, lebih lanjut mempertanyakan ketidakkompetenan keuangan dari para pejabat tertinggi dalam perekonomian.

Ia memberikan komentar tajam, memperingatkan otoritas untuk menjauhkan tangan dari uang kami, uang publik. [az]


Proudly powered by WordPress | Theme: Looks Blog by Crimson Themes.