Harga BTC 2025 Bisa Sentuh US$87 Ribu Menurut Para Pakar — Blockchain Media Indonesia

Mayoritas para pakar yang disurvei oleh Finder pada Oktober 2023 berpendapat, bahwa harga BTC 2025 pada 31 Desember, bisa menyentuh US$87 ribu. Sedangkan pada akhir tahun 2023, kelas aset baru itu diprediksi hanya sanggup bertengger di US$30.463. Pakar juga menyarankan melakukan akumulasi sekarang, karena faktor halving 2024 memegang peran penting.

“Finder menganalisis prediksi harga BTC menurut para pakar setiap kuartal. Survei terbaru kami pada Oktober 2023 di mana panel ahli kami yang terdiri dari 31 pakar industri kripto membagikan pemikiran mereka tentang bagaimana kinerja Bitcoin akan berlangsung hingga tahun 2030. Rata-rata, para pakar kami berpendapat bahwa Bitcoin (BTC) akan bernilai US$30.463 pada tahun 2023 sebelum naik menjadi US$87.125 pada tahun 2025 dan kemudian US$220.000 pada tahun 2030,” tulis Finder di situs resminya, Rabu (25/10/2023).

“Prediksi saya untuk harga BTC tahun 2025 akan naik setidaknya 10 kali lipat dari harga saat ini,” kata Matiu Rudolph COO Layer One X.

Lanjutnya, harga Bitcoin diramalkan untuk 31 Desember 2023 hampir serupa (meskipun sedikit lebih rendah) dengan harga saat ini, karena likuiditas dan aktivitas di pasar sangat rendah.

“Prediksi saya untuk harga BTC 2025 pada 31 Desember tinggi, karena sejarah telah menunjukkan dalam siklus 4 tahunnya bahwa BTC biasanya mencapai harga puncaknya sekitar 18 bulan setelah halving,” tuturnya.

Manraj Chandok, seorang trader di Wirex, juga percaya bahwa pasar tidak akan melihat perubahan signifikan dalam harga Bitcoin sampai terjadi halving, yaitu ketika block reward dipangkas menjadi separuh, dari 6,25 BTC per block menjadi 3,125 BTC per block. Halving 2024 diperkirakan jatuh pada April 2024.

“Menuju akhir tahun 2023, BTC diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran saat ini. Pada tahun 2024, BTC Halving akan segera datang, yang diantisipasi akan membangkitkan minat dalam terhadap pasar crypto terutama BTC,” kata Chandok.

prediksi harga btc 2025

Harga BTC 2025, Faktor Halving Sangat Penting

Sementara itu Pav Hundal, analis di Swyftx senada dengan Rudolph dan Chandok mengenai halving, dan ia menjelaskan mengapa halving sangat penting.

“Secara historis, Bitcoin halving mengikuti pola 3 tahap yang dapat diprediksi. Kita selalu melihat lonjakan momentum harga dalam bulan-bulan menjelang halving, diikuti oleh aksi ‘news selling‘, begitu halving benar-benar terjadi. Tahap ketiga dan terakhir adalah peningkatan harga menuju ke dalam pasar bullish berikutnya. Kita memang mengandalkan halving sebagai pemandu untuk menavigasi apa yang dapat kita antisipasi. Meskipun kita tidak tahu bagaimana kondisi pasar dari perspektif geopolitik atau ekonomi akan pada tahun 2024, tetapi yang pasti dan mutlak adalah Bitcoin akan menjadi lebih langka,” kata Chandok.

Sekarang Saat Tepat Jual BTC?

Terkait pertanyaan apakah sekarang saat yang tepat untuk menjual Bitcoin, para pakar menyarankan justru saat ini adalah saat tepat untuk melakukan akumulasi.

Mayoritas pakar percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli BTC. Sekitar 66 persen berpendapat bahwa harga BTC saat ini selaras dengan langkah pembelian. Sementara 24 persen percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyimpan aset tersebut, dan 10 persen berpikir bahwa saatnya untuk menjual.

Josh Fraser, Pendiri Origin Protocol, adalah salah seorang yang menyarankan publik untuk melakukan akumulasi sebelum harga BTC 2025 melambung seperti yang diproyeksikan oleh pakar lain.

“Banyak investor memprediksi bahwa pasar akan berubah menjadi bullish suatu saat pada tahun 2024. Pelonggaran kuantitatif, Bitcoin halving dan persetujuan Spot Bitcoin ETF, semuanya masuk dalam radar untuk kuartal pertama dan kedua tahun 2024. Saat kita mendekati akhir tahun 2023, faktor-faktor makro ini akan segera di depan mata,” tegas Fraser yang selaras dengan prediksi harga BTC 2025 itu.

Dengan kesimpulan senada tapi dengan sudut pandang berbeda, Ben Ritchie dari Digital Capital Management menyampaikan, motif membeli BTC saat ini adalah justru karena dolar AS yang sedang kuat.

Baginya, sebagian besar pasti lebih berhati-hati membeli BTC karena dolar yang sedang melambung, karena risiko lebih tinggi. Tetapi, sebagian yang ingin mengambil risiko itu justru sebaliknya, karena proyeksi pelemahan dolar ada di depan mata.

Per 24 Oktober 2023, harga BTC sukses menyentuh US$35.100 setelah ambrol hingga US$15.500 pada November 2022. Kembalinya BTC menembus resisten kuat US$31 ribu lalu US$35.100 mengembalikan status kripto itu seperti awal Mei 2022. Sejumlah pengamat memproyeksikan kripto bisa melenggang ke kisaran US$40 ribuan pada akhir tahun 2023.

Apakah harga BTC 2025 nanti selaras dengan prediksi para pakar? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya, tentu dengan sikap yang selalu waspada. [ps]

15 Tahun Whitepaper Bitcoin, Ini Kata Pakar Soal Nasib BTC Berikutnya — Blockchain Media Indonesia

Kemarin, 31 Oktober 2023, menandai ulang tahun ke-15 rilis whitepaper Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto, dan sejumlah pakar membagikan prediksi mereka akan nasib BTC berikutnya.

Seperti diketahui, pada 31 Oktober 2008, Nakamoto membagikan makalah revolusionernya, berjudul “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer,” kepada sebuah daftar milis kriptografi.

Whitepaper Nakamoto telah membentuk konsep revolusioner perihal mata uang digital terdesentralisasi yang beroperasi pada jaringan peer-to-peer, tanpa memerlukan pihak ketiga yang dipercayai.

Hanya dua bulan kemudian, pada 3 Januari 2009, blok Bitcoin pertama ditambang, meluncurkan Bitcoin ke dunia keuangan.

Visi Satoshi Nakamoto dipengaruhi oleh karya-karya sebelumnya, seperti b-money Wei Dai, yang bertujuan menciptakan sistem uang elektronik peer-to-peer serupa.

Signifikansi Whitepaper Bitcoin

Mengenang tonggak bersejarah ini, Mohammed AlKaff AlHashmi, salah satu pendiri HAQQ Network, sebuah jaringan blockchain yang mengeluarkan Islamic Coin, mata uang kripto asalnya, menekankan signifikansi abadi whitepaper tersebut.

“Peringatan 15 tahun whitepaper Bitcoin adalah tonggak bersejarah, bukan hanya bagi industri crypto tetapi juga bagi lanskap keuangan yang lebih luas. Whitepaper tersebut membentuk dasar bagi keuangan terdesentralisasi, menantang sistem keuangan tradisional yang telah ada selama berabad-abad. Bitcoin telah menjadi tempat penyimpanan nilai,” kata AlHashmi, seperti dikutip laman Nasdaq, belum lama ini.

CSO di bursa kripto Bitrue, Robert Quartly-Janeiro juga menunjukkan bahwa Bitcoin telah muncul sebagai cryptocurrency paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar melebihi US$400 miliar.

Menurutnya, pertumbuhan luar biasa ini menggarisbawahi peran Bitcoin sebagai kekuatan dominan di ruang crypto.

Analis Kepala Riset Bitget, Ryan Lee berbagi wawasan tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi pasar Bitcoin di tahun-tahun mendatang.

Lee menekankan bahwa harapan pasar untuk pergerakan Bitcoin di masa depan sangat terkait dengan faktor-faktor kunci, termasuk keputusan suku bunga The Fed, persetujuan ETF Bitcoin, halving, dan perkembangan regulasi.

“Kurang dari setengah tahun lagi hingga pemotongan Bitcoin. Kebijakan moneter AS mungkin secara perlahan akan lebih longgar tahun depan, dan saat ini, kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin spot telah meningkat secara signifikan,” terang Lee.

Prediksi Nasib Bitcoin di Tahun 2024

Menandai momen peringatan perilisan whitepaper ke-15 tahun tersebut, Lee memprediksi bahwa nasib fundamental pasar Bitcoin diharapkan akan membaik secara bertahap, didorong oleh sikap regulasi yang lebih jelas pada tahun 2024.

“Pertemuan FOMC pada November dan Desember juga akan menentukan keputusan mengenai kenaikan suku bunga dan durasi suku bunga tinggi,” timpalnya.

“Bitcoin berpotensi untuk melampaui puncak terbarunya sekitar US$32.000 pada awal 2024, dengan level kunci yang harus diamati di atas US$34.000, US$38.000, dan US$42.000.”

Sementara itu, mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes berpendapat bahwa investor kembali memperhatikan aset yang secara historis tidak berkorelasi seperti Bitcoin dan emas sambil menjual obligasi dan surat utang AS.

Seperti dilansir The Defiant, Hayes mengatakan perpindahan ini dipicu oleh kekhawatiran pemerintah AS mungkin memberikan bantuan keuangan untuk kampanye militer Ukraina dan Israel yang sedang berlangsung.

Dominasi Pasar BTC

Dominasi pasar BTC berada pada level tertinggi dalam 30 bulan, bersamaan dengan peringatan ke-15 tahun dari publikasi whitepaper Bitcoin.

Peristiwa bersejarah ini datang setelah harga BTC mencapai level tertinggi tahun ini sebesar US$34.500 pada 30 Oktober, level tertinggi sejak 30 Mei.

Bitcoin naik 106 persen dalam 18 bulan, dengan BTC terakhir diperdagangkan seharga US$34.200. Kenaikan ini juga terjadi di tengah performa yang kurang baik dari aset digital lainnya.

BTC kini mewakili 51 persen dari kapitalisasi kripto yang digabungkan, level tertingginya sejak 17 April 2021, menurut CoinGecko.

Pada 30 Oktober, CoinShares melaporkan tingkat aliran modal mingguan tertinggi dalam 18 bulan ke produk kripto institusional sebesar US$326 juta, dengan BTC menyumbang 90 persen dari totalnya. Namun, US$15 juta juga disuntikkan ke produk yang bertaruh melawan harga Bitcoin.

CoinShares mencatat bahwa arus modal AS ke produk kripto institusional sedang menyusut, menghubungkan tren ini dengan investor yang menunggu di pinggir lapangan untuk ETF Bitcoin spot.

“Data dari Coinglass menunjukkan bahwa minat terbuka dalam kontrak berjangka Bitcoin mencapai US$30,5 miliar, level tertinggi dalam 12 bulan. Milestone ini juga menunjukkan peningkatan aktivitas institusional,” tulis Yahoo Finance dalam artikel baru-baru ini.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$34.318,16, menunjukkan ketahanannya dan pertumbuhan yang berkelanjutan. [ab]

Proudly powered by WordPress | Theme: Looks Blog by Crimson Themes.